You must have JavaScript enabled in order to use this theme. Please enable JavaScript and then reload this page in order to continue.
Loading...
Logo Desa Panjalu
Desa Panjalu

Kec. Panjalu, Kab. Ciamis, Provinsi Jawa Barat

Kementan Jelaskan Perhitungan Pendapatan Brigade Swasembada Pangan

Administrator 02 Desember 2024 Dibaca 36 Kali

Kementerian Pertanian (Kementan) di bawah pimpinan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman terus mendorong generasi muda untuk terjun ke dunia pertanian melalui program Brigade Swasembada Pangan. Dalam program ini, Mentan Amran menyebutkan bahwa petani milenial berpotensi memperoleh penghasilan Rp10 juta perbulan, bahkan lebih lagi.

Kepala Biro Humas dan Informasi Publik Kementan, Moch Arief Cahyono, menjelaskan bahwa estimasi penghasilan tersebut sangat memungkinkan untuk diraih oleh para petani muda yang bergabung dalam brigade. Kementan telah melakukan analisis usaha tani secara rinci agar program ini memberikan hasil optimal.

"Setiap brigade yang terbentuk beranggotakan 15 orang dengan mengelola lahan 200 hektare. Mereka akan mengelola lahan selama 5 tahun agar pendapatannya optimal" - Moch Arief Cahyono

Arief menjelaskan dengan produktivitas rata-rata 5 ton perhektare, potensi produksi mencapai 1.000 ton gabah kering panen dan asumsi harga gabah Rp6.000 per kilogram, maka total pendapatan kotor brigade dapat mencapai Rp6 miliar.

"Setelah dikurangi biaya operasional sebesar Rp19 juta perhektare atau total Rp3,8 miliar untuk lahan 200 hektare, maka perkiraan pendapatan bersih dari budidaya padi ini adalah sebesar Rp2,2 miliar dan nantinya dibagi antara brigade dan pemilik lahan" - Moch Arief Cahyono

Program Brigade Swasembada Pangan menggunakan skema bagi hasil 70:30, dimana 70 persen pendapatan diberikan kepada brigade, dan 30 persen untuk pemilik lahan. Selain itu, sebagian dari pendapatan brigade juga disisihkan untuk modal tanam berikutnya agar kegiatan ini berkelanjuta.

"Potensi penghasilan Rp10 juta perbulan bahkan bisa lebih besar jika pengelolaan dilakukan secara lebih efisien dan produktif. Jika mampu tanam 2-3 kali dalam setahun, hasilnya tentu akan meningkat. Apalagi pemerintah telah menghibahkan alat dan mesin pertanian senilai Rp 3 miliar untuk dikelola brigade selama lima tahun" - Moch Arief Cahyono

Menurut Arief kesempatan ini merupakan peluang besar bagi generasi muda yang ingin bergabung. Pendaftaran dapat dilakukan melalui dinas pertanian setempat. Pemerintah tidak hanya memberikan hibah alat dan mesin pertanian, tetapi juga menyediakan pendamping teknis serta benih padi unggul.

"Pemerintah telah memetakan wilayah dan lahan sawah yang dapat digarap oleh generasi muda. Ada 12 Provinsi yang memiliki lahan yang masih dapat dioptimalkan. Pak Mentan Amran ingin anak-anak muda terlibat dalam sektor pertanian dengan jaminan keuntungan serta penggunaan teknologi tinggi. Ini merupakan tantangan menarik untuk kreativitas dan semangat kerja keras generasi milenial" - Moch Arief Cahyono

Beri Komentar
Komentar baru terbit setelah disetujui oleh admin
CAPTCHA Image