You must have JavaScript enabled in order to use this theme. Please enable JavaScript and then reload this page in order to continue.
Loading...
Logo Desa Panjalu
Desa Panjalu

Kec. Panjalu, Kab. Ciamis, Provinsi Jawa Barat

Situ Lengkong Panjalu

Administrator 25 September 2024 Dibaca 201 Kali

Situ Lengkong, juga disebut Situ Lengkong Panjalu adalah suatu danau (situ dalam bahasa Sunda) yang terletak di Desa Panjalu, Kecamatan Panjalu, Kabupaten Ciamis, Provinsi Jawabarat. Luas permukaan danau ini adalah 57,95 hektar. Di tengah danau terdapat sebuah pulau yang bernama Pulau Nusa Gede. Pulau ini memiliki luas 9,25 hektar dengan 30 jenis pohon, sedangkan luas cagar alamnya adalah 16 hektar.

Sejarah

Berdasarkan cerita rakyat yang berkembang konon, di kawasan Situ Lengkong itulah dahulunya menjadi pusat pemerintahan Kerajaan Panjalu Ciamis. Dengan adanya penemuan-penemuan sejarah itu Panjalu berkembang sebagai kota daerah wisata, baik wisata alam, wisata budaya, maupun sebagai wisata ziarah.

Situ Lengkong terletak sekitar 35 km sebelah utara Kota Ciamis atau 15 km sebelah barat Kawali dan berbatasan di sebelah utara dengan wilayah Talaga, Kabupaten Majalengka dan Kabupaten Kuningan yang merupakan suatu lingkup wilayah komunitas yang dulu dikenal sebagai pusat kerajaan Panjalu. Temuan-temuan data kepurbakalaan, nilai-nilai sosial kultural, serta jejak kesejahteraan lainnya, yang kini masih lestari, memberikan petunjuk tentang masa lalu kota ini. Sebagai kota kerajaan kuno yang dikenal sebagai Kerajaan Soko Galuh Panjalu, ibu kota kerajaan itu dibangun pada areal suatu danau (situ) yang kini disebut Situ Lengkong yang terletak di sepanjang tepi utara kota Panjalu. Sekarang terdapat tiga buah Nusa (pulau kecil). Pada situ tersebut yang masing- masing digunakan sebagai tempat bangunan Istana Kerajaan, Kepatihan dan staf kerajaan dan sebagai taman rekreasi. Pendiri ibu kota kerajaan adalah tokoh kharismatik leluhur Panjalu bernama Borosngora, Raja Panjalu Islam pertama.

Wisatawan yang datang ke Panjalu pada umumnya adalah para peziarah mengunjungi Tokoh Raja Panjalu, pemakaman Prabu Hariang Kancana di Nusa Situ Lengkong (Situ Istana Kerajaan) serta danau itu sendiri yang bernuansa religius, disamping itu juga mengunjungi Museum Bumi Alit. Di mana disimpan benda- benda peninggalan bersejarah seperti Menhir, Batu Penyucian, Batu Penobatan, naskah- naskah dan benda- benda perkakas peninggalan milik Raja-raja dan Bupati Panjalu masa lalu, terutama perkakas yang disebut benda pusaka Panjalu yang berupa Pedang, Cis dan Genta (lonceng kecil) peninggalan Prabu Sanghyang Borosngora.

Beri Komentar
Komentar baru terbit setelah disetujui oleh admin
CAPTCHA Image