You must have JavaScript enabled in order to use this theme. Please enable JavaScript and then reload this page in order to continue.
Loading...
Logo Desa Panjalu
Desa Panjalu

Kec. Panjalu, Kab. Ciamis, Provinsi Jawa Barat

Bumi Alit

Administrator 23 September 2024 Dibaca 326 Kali

Bumi Alit berasal dari Bahasa sunda yang berarti rumah kecil, Bumi Alit adalah sebuah museum untuk barang-barang peninggalan Prabu Sanghyang Borosngora. Bumi Alit pertama kali dibangun oleh Prabu Rahyang Kancana di Dayeuh Nagasari Ciomas Panjalu. Kemudian pada akhir abad ke 17 pemerintahan Raden Tumenggung Wirapraja, Bumi Alit dipindahkan ke Dayeuh Panjalu, dan pada saat ini Pasucian Bumi Alit terletak di Kebon Alas.

Pasucian Bumi Alit berupa taman berlumut yang dibatasi dengan batu-batu besar dan dikelilingi pohon Waregu. Bangunan Bumi Alit sendiri berbentuk mirip leuit atau lumbung padi tradisional masyarakat Sunda berupa rumah panggung dengan kaki-kaki yang tinggi. Rangkanya terbuat dari bambu dan kayu berukir dengan dinding terbuat dari bilik bambu, dan atapnya berbentuk seperti pelana yang terbuat dari ijuk.

Benda-benda pusaka yang tersimpan di Bumi Alit itu antara lain :

  1. Pedang, cinderamata dari Baginda Ali RA, sebagai senjata yang digunakan untuk membela diri dalam rangka menyebarluaskan agama islam.
  2. Cis, berupa tombak bermata dua atau dwisula yang berfungsi sebagai senjata pelindung dan kelengkapan dalam berdakwah atau berkhutbah dalam rangka menyebarluaskan ajaran agama Islam.
  3. Keris Komando, senjata yang digunakan oleh para Raja Panjalu sekaligus sebagai sebuah tanda kedudukan bahwa ia seorang Raja Panjalu.
  4. Keris, senjata pegangan para Bupati Panjalu.
  5. Pancaworo, digunakan sebagai senjata perang pada zaman dahulu.
  6. Bangreng, digunakan sebagai senjata perang pada zaman dahulu.
  7. Gong kecil, digunakan sebagai alat untuk mengumpulkan rakyat pada zaman dahulu.
  8. Kujang, senjata perang khas Sunda peninggalan Pendita Gunawisesa Wiku Trenggana (Aki Garahang) yang diturunkan kepada para Raja Panjalu.

Pada tahun 1942-1945, benda benda pusaka yang disimpan di Bumi Alit dipindahkan ke kediaman R. Hanafi Argadipradja, sesepuh keluarga Panjalu di Kebon Alas, Panjalu. Kemudian pada tahun 1955 Bumi Alit dipugar oleh R.H. Sewaka, hasil dari pemugaran tersebut menjadikan bentuk bangunan Bumi Alit seperti sekarang, berbentuk campuran masjid zaman dahulu dengan sentuhan modern.

Pada tahun 1949-1962 ketika pecahnya pemberontakan DI/TII benda benda pusaka di Bumi Alit dijarah oleh pemberontak DI/TII, kemudian pusaka-pusaka yang dijarah pun ditemukan TNI dan diserahkan kepada R. Hanafi Argadipradja, kecuali pusaka Cis yang sampai saat ini tidak diketahui keberadaannya.

Beri Komentar
Komentar baru terbit setelah disetujui oleh admin
CAPTCHA Image