Senin, 30 September 2024 Taman Borosngora Panjalu. Sejak pagi hari ribuan warga telah hadir untuk menyaksikan upacara adat nyangku di Taman Borosngora Panjalu, para pengujung ini berasal dari dalam dan luar Ciamis. Antusiasme warga yang hendak menyaksikan upacara adat tersebut terlihat sangat tinggi, hal ini dapat dilihat dari penuhnya area lapangan Borosngora oleh para pengunjung sejak pagi samapai selesainya acara tersebut.
Upacara adat nyangku diawali dengan mengeluarkan benda pusaka dari Museum Bumi Alit oleh keturunan Kerajaan Panjalu, lalu benda benda pusaka tersebut diarak menuju Nusa Gede, setelah itu benda benda pusaka kembali diarak menuju lapangan Borosngora dan dibersihkan atau dijamas. Dalam proses tersebut ada sepuluh pusaka yang dibersihkan diantaranya, Pedang Zulfikar, Kujang, Keris stok komando, Pedang, Cis, Keris komando, Keris, Pancaworo, Bangreng, dan Gong kecil.Tetapi yang diperlihatkan secara simbolis ke masyarakat hanya tiga yaitu Pedang Zukfikar, Kujang, dan Keris Stok Komando. Air yang digunakan untuk membersihkan pusaka tersebut berasal dari sembilan tempat yakni Situ Lengkong, Gunung Sawal, kubang lengkong, Kapunduhan, Pasanggrahan, Bongbang kancana, Gunung Bitung, dan Ciomas ditambah jeruk nipis, air dari sembilan tempat tersebut dibawa menggunakan Kele (bambu yang dilubangi bagian atasnya).
Makna dari Nyangku adalah membersihkan atau mensucikan diri dan tujuan dari Nyangku adalah membersihkan dan merawat benda pusaka sekaligus untuk kegiatan dakwah (menyeru, mengajak, dan memanggil manusia untuk beriman dan bertaqwa kepada Allah sesuai dengan akidah dan syariat Islam).