
Maulid Nabi Muhammad SAW adalah suatu tradisi yang dilaksanakan oleh umat islam setiap tanggal 12 Rabiul Awal dengan kegiatan seperti membaca shalawat, pengajian, dan sedekah.
Selain untuk memperingati kelahiran Rasulullah, kegiatan Maulid Nabi juga menjadi kesempatan untuk meneladani akhlak serta perjuangan Rasulullah dalam menyebarkan agama Islam.
Sejarah Maulid Nabi Muhammad SAW
Tradisi memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW mulai dilakukan pada masa Dinasti Fatimiyah di Mesir abad ke-11 Masehi. Pada saat itu peringatan Maulid Nabi dilakukan dengan tujuan memperingati kelahiran Rasulullah sekaligus mempererat ukhuwah islamiyah (persatuan umat Islam).
Meskipun tidak ada nash (lafaz yang lebih jelas maknanya daripada makna lafaz dzahir yang diambil dari si pembicaranya bukan dari rumusan bahasa itu sendiri) atau hadis yang secara eksplisit memerintahkan perayaan Maulid Nabi, para ulama memperbolehkan perayaannya sebagai bagian dari kebiasaan baik selama tidak melanggar syariat. Hal tersebut diperkuat oleh pandangan Imam Ibn Hajar al-Asqalani yang menyebut bahwa memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW adalah salah satu cara umat Islam untuk mengenang kelahiran orang yang paling dicintai Allah SWT.
Akhlak manusia sebelum Rasulullah
Rasulullah dilahirkan pada zaman jahiliyah dimana orang orang pada saat itu walaupun mereka beriman kepada Allah tetapi mereka beribadah menggunakan perantara(berhala/patung) yang mereka buat.
Pengertian Akhlak dan Adab (terminologi)
Akhlak adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan Allah, Sedangkan adab adalah perilaku kepada sesama manusia. Oleh karena itu akhlak lebih tinggi dari adab karena orang berakhlak pasti beradab, tetapi orang yang beradab belum tentu berakhlak.
Tujuan Memperingati Maulid Nabi
- Mengingatkan manusia kepada Al Quran, Rasulullah diutus oleh Allah dalam rangka untuk menjadikan Al Quran sebagai pedoman hidup.
- Mengembalikan diri kita kepada ajaran dan akhlak Rasulullah yaitu Al Quran.
- Memperbaiki bacaan Al Quran dalam pemahaman dan pengamatan.
- Membuat kita waspada (melakukan hal yang baik dan meninggalkan hal yang buruk).
Contoh Akhlak Rasulullah
Salah satu contoh dari akhlak Rasulullah adalah beliau selalu menyuapi dan memberi makan seorang yahudi yang buta dipojok pasar Madinah. Padahal saat Rasulullah menyuapi orang itu selalu mencaci-maki Rasulullah. Setelah wafatnya Rasulullah barulah orang tersebut mengetahui bahwa orang yang selalu membawakan makanan dan menyuapinya adalah Rasulullah.
Dari kejadian tersebut kita bisa mengambil kesimpulan bahwa Rasulullah tidak pernah sombong, lemah lembut, menyayangi semua orang, toleran, dan dermawan.